Papua - Dalam upaya mempercepat pembangunan kesejahteraan di Papua, TNI hadir dengan tugas mulia yang tak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mengulurkan tangan dalam aksi kemanusiaan. Berdasarkan Instruksi Presiden RI No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua, TNI melaksanakan tiga peran utama: menjaga keamanan, membantu pelayanan dasar masyarakat, serta menjalin komunikasi inklusif dengan seluruh pemangku kepentingan di Papua. Rabu (13/11/2024).
Berlandaskan instruksi tersebut, TNI mengerahkan Pasukan Tugas Militer untuk memastikan situasi keamanan yang kondusif dan stabil agar masyarakat Papua dapat menjalankan aktivitas tanpa hambatan. Kehadiran TNI menjadi benteng keamanan di tengah gangguan kelompok separatis, Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang kerap kali mengancam ketenangan masyarakat dengan aksi kekerasan dan intimidasi.
Salah satu aksi kemanusiaan yang dilakukan TNI baru-baru ini adalah evakuasi korban serangan OPM, termasuk Glen Malcolm Conning, seorang pilot warga negara Selandia Baru, yang tewas dalam insiden tragis pada Agustus 2024. Tak hanya itu, TNI juga sukses membebaskan Kapten Pilot Phillip Mark Mehrtens dari Susi Air yang disandera OPM pada September 2024.
“Aksi ini murni merupakan misi kemanusiaan. TNI hadir untuk menciptakan Papua yang aman dan damai, bersama seluruh pemangku kepentingan, ” ungkap Kolonel Arh Yogi Nugroho, Dansatgas Media HABEMA.
Baca juga:
Kenangan Terindah Peserta AKS TNI AD 2022
|
Lebih lanjut, Kolonel Yogi menegaskan bahwa TNI bersama Polri terus berupaya memastikan Papua tetap aman dan kondusif dari gangguan OPM.
“Misi kami di Papua adalah mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan masyarakat Papua melalui pengamanan yang integratif dan profesional, ” tambahnya.
Melalui kombinasi antara langkah pengamanan yang tegas, bantuan kemanusiaan, dan komunikasi yang inklusif, TNI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis dalam menciptakan Papua yang lebih sejahtera dan damai.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Kolonel Arh Yogi Nugroho